Make sure to SUBSCRIBE Hakim Nurubay channel guys
Artikel ini telah dikunjungi 403×
CSS atau Cascading Style Sheet merupakan aturan untuk mengatur beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman, tapi CSS berfungsi untuk memisahkan konten dari tampilan visualnya di situs.
CSS adalah bahasa yang berisi perintah-perintah digunakan untuk menjelaskan tampilan halaman website di dalam bahasa markup (HTML)
Fungsi utama dari CSS adalah untuk mendesain, memodifikasi, membentuk serta mengubah tampilan halaman dalam sebuah website.
Baca juga : Apa itu HTML? apakah HTML Punya Sejarah? apa Perbedaannya HTML dengan HTML5?
CSS bekerja didalam tag-tag <html> yang memberikan kesederhanaan tag html sehingga tampilan halaman website menjadi menarik dan juga menjadi lebih efisien.
Awal muncul CSS (Cascading Style Sheet) setelah munculnya SGML (Standard Generalized Markup Language) pada tahun1970an, dan menjadi sebuah teknologi internet yang diresmikan oleh W3C (world wide web consortium) pada tahun 1996.
Format dasar dari CSS yang biasa digunakan oleh orang-orang merupakan ide dari Hakon Wium Lie dalam proposalnya yang berjudul Cascading HTML Style Sheet ( CHSS) pada tahu 1995 pada konferensi W3C (world wide web consortium) di Chicago, Illinois.
Setelah itu Lie mengembangkan standar dari CSS dengan temannya yang bernama Bert Bos.
Setelah diresmikan oleh W3C tahun 1996, di akhir tahun itu CSS level 1 resmi dipublikasikan pada bulan Desember. Proyek CSS level 1 ini juga didukung oleh programmer perusahaan ternama yaitu Microsoft yang bernama Thomas Reardon.
Dalam penetapan CSS level 1 yaitu bertujuan untuk mengurangi tag-tag baru pada Netscape dan Internet explorer, dimana keduanya bersaing mengembangkan tag-tag mereka sendiri untuk tampilan web.
pada CSS level 1 mendukung pengaturan seperti: Font, Warna, Text, Background dan elemen-elemen lainnya, Text atribut (seperti:spasi antar baris, kata dan huruf), posisi text, gambar, table, margin, border, dan padding.
Baca juga : Cara Membuat Website Sederhana Hanya dengan HTML dan CSS
Setelah itu standar CSS mengalami penyempurnaan-penyempurnaan dan terus dikembangkan hingga versi terbaru:
Mudah bagi Anda untuk mengetahui mana website yang menggunakan CSS dan mana yang tidak.
Anda pasti pernah membuka website, tapi sesaat kemudian gagal loading dan malah menampilkan background putih yang didominasi teks hitam dan biru. Situasi ini menggambarkan bahwa CSS pada situs tersebut tidak dapat di-load dengan benar atau situs sama sekali tidak memiliki CSS. Umumnya, situs seperti ini hanya menerapkan HTML.
Sebelum menggunakan CSS, semua stylizing harus disertakan ke dalam markup HTML. Itu berati Anda harus mendeskripsikan semua background, warna font, alignment, dan lain-lain secara terpisah.
Dengan CSS, Anda dapat mengatur tampilan semua aspek pada file yang berbeda, lalu menentukan style, kemudian mengintegrasikan file CSS di atas markup HTML. Alhasil, markup HTML bisa lebih mudah di-maintain.
Singkatnya, dengan CSS, Anda tidak perlu mendeskripsikan tampilan dari masing-masing elemen secara berulang-ulang. Anda tidak membuang-buang waktu, kode yang digunakan pun lebih singkat, dan error dapat diminimalisir.
Karena opsi kustomisasi yang ada hampir tak terbatas, CSS memungkinkan Anda untuk menerapkan berbagai macam style pada satu halaman HTML.
Aku akan membahas masing-masing CSS Style secara singkat.
CSS Style Internal diload setiap kali website di-refresh, dan kekurangannya adalah waktu loading semakin lama. CSS style yang sama pun tidak dapat digunakan di halaman lain karena sudah aktif terlebih dulu di suatu halaman. Namun di balik kekurangannya, CSS Style Internal memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya adalah kemudahan dalam sharing template untuk pratinjau (preview) karena CSS hanya ada di satu halaman.
External merupakan CSS style yang paling mudah dan tidak menyulitkan. Semuanya dilakukan secara eksternal pada file .css. Styling dilakukan di file terpisah, lalu terapkan CSS ke halaman mana pun yang Anda inginkan. Sayangnya, CSS Style External juga memperlama waktu loading.
Baca juga : Apa Perbedaannya antara CSS dengan CSS3?
CSS Style Inline menggunakan elemen spesifik yang memuat tag <style>. Karena setiap komponen harus di-stylize, maka Inline bukan metode yang tepat jika Anda ingin menggunakan CSS dengan cepat. Namun di sisi lain, hal tersebut mendatangkan keuntungan. Misalnya, jika Anda ingin mengubah satu elemen, atau menampilkan pratinjau dengan cepat, atau Anda tidak punya akses ke file CSS.
Berikut beberapa poin yang dapat disimpulkan dari article ini:
Jika Kalian ingin Request membuat artikel, silakan tuliskan di kolom komentar di bawah ini!
Sekian dari saya. Terima Kasih telah berkunjung ke artikel ini.
kunjungan anda adalah Tamu Kami!
Salam !DOCTYPE
Hypertext Markup Language adalah bahasa markah standar untuk dokumen yang dirancang untuk ditampilkan di peramban internet.
Read More
Bootstrap adalah kerangka kerja CSS yang sumber terbuka dan bebas untuk merancang situs web dan aplikasi web.
Read More
SEO atau Search Engine Optimization adalah usaha-usaha mengoptimasi website untuk mesin pencarian.
Read More
Seperti yang kalian ketahui Bootstrap adalah kerangka kerja CSS yang sumber terbuka dan bebas untuk merancang situs web dan aplikasi web.
seperti yang kalian ketahui HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language. kalian di sini akan melihat tutorial membuatnya.
Kalian ingin meng-Embed sebuah website ke halaman website Kalian sendiri, dan Kalian tidak tahu cara membuatnya? di sini saya akan memberi tahu caranya meng-Embed Website
Kalian ingin meng-Embed video YouTube kalian ke sebuah halaman website? dan juga ingin membuatnya AutoPlay? Yuk Sini saya beri source code nya!